IniSulawesi.Com, Palu – Pasca pelaksanaan Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Mercure Ancol, sejumlah klaim yang beredar di publik menuai polemik. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Wilayah PPP Sulawesi Tengah, Iman Sudirman, menyampaikan klarifikasi atas isu-isu yang dinilainya sebagai hoaks terkait jalannya muktamar.

Iman menegaskan bahwa hanya ada satu muktamar yang sah, yakni yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol.

“Tidak benar ada dua muktamar. H. Agus Suparmanto terpilih secara resmi melalui sidang muktamar. Sementara kubu lain hanya melakukan deklarasi sepihak yang kami duga berlangsung di luar ruang sidang,” ujar Iman dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (01/10/2025).

Terkait klaim terpilihnya Mardiono, Iman menyebut terdapat kejanggalan. Menurutnya, pada pukul 20.00 sidang pleno I baru dibuka, namun sekitar pukul 22.00 kubu Mardiono sudah mendeklarasikan dirinya terpilih dari ruangan lain.

“Bagaimana mungkin ada pemilihan tanpa proses sidang? Bahkan pemilihan ketua remaja masjid saja tidak sesingkat itu,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia juga membantah klaim bahwa Mardiono didukung 80 persen DPW. Faktanya, kata Iman, ruang sidang utama di ballroom Hotel Mercure Ancol tetap penuh dihadiri utusan sah DPW dan DPC hingga pleno IX selesai.

Isu lain yang disorot adalah tudingan bahwa Agus Suparmanto tidak memenuhi syarat untuk dicalonkan. Iman menyebut hal itu tidak benar, karena forum muktamar merupakan wadah tertinggi yang berwenang merubah AD/ART partai.

“Dengan demikian pencalonan Agus Suparmanto sah berdasarkan mufakat muktamirin,” ungkapnya.

Iman juga menuding bahwa justru kubu Mardiono yang meninggalkan jalannya sidang.

“Sejak pleno pertama, kubu Mardiono yang diketuai Amir Uskara keluar meninggalkan ruang sidang. Video beredar memperlihatkan bagaimana Amir Uskara membacakan tata tertib secara tergesa tanpa memberi kesempatan tanggapan peserta. Inilah yang memicu kericuhan,” jelasnya.

Di akhir pernyataannya, Iman meminta agar pihak lain berhenti menyebarkan informasi yang tidak benar.

“Cara mempertahankan kekuasaan dengan hoaks dan manipulasi tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat negara maupun kader partai. Pak Mardiono telah gagal membawa PPP ke Senayan. Jangan lagi menambah noda dengan cara-cara tidak terhormat. Seharusnya beliau beristighfar dan bertaubat, bukan malah mengobral kebohongan,” pungkas Iman.