Inisulawesi.Com, Tolitoli – Di tengah bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Tolitoli, muncul gelombang kekecewaan masyarakat terhadap sikap sejumlah pejabat daerah yang diduga berjoget dan berpesta di saat warga masih berjuang menghadapi musibah.
Kritik keras datang dari Bendahara Umum Badko HMI Sulawesi Tengah periode 2024–2026, Asriadi Umar Said, yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakpekaan sosial dan lemahnya tanggung jawab moral dari pemerintah daerah.
“Kami menyesalkan sikap Pemerintah Daerah yang justru menunjukkan perilaku tidak pantas dengan berjoget dan berpesta di tengah bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Tolitoli. Di saat masyarakat berjuang menghadapi kesulitan dan kehilangan akibat bencana, seharusnya pemerintah hadir memberikan empati, solusi, dan kepemimpinan yang menenangkan,” tegas Asriadi dalam pernyataannya, Senin (28/10).
Menurutnya, tindakan tersebut mencerminkan kurangnya rasa tanggung jawab dan kepekaan sosial dari pihak yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.
“Tolitoli sedang berduka. Ironis melihat pejabat daerah berjoget di tengah banjir besar yang menenggelamkan rumah warga. Saat rakyat susah, pemimpinnya malah bersenang-senang. Di mana empati dan nurani mereka?” ujar Asriadi dengan nada kecewa.
Ia menegaskan, masyarakat tidak butuh tontonan yang menyakitkan hati publik, melainkan langkah cepat dan nyata dalam penanganan bencana.
“Kami mendesak agar Pemerintah Daerah segera memusatkan perhatian pada penanganan korban, percepatan bantuan, serta evaluasi menyeluruh terhadap manajemen kebencanaan di Tolitoli. Ini bukan soal hiburan, tapi soal tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat,” tambahnya.
Asriadi menutup pernyataannya dengan pesan tegas:“Tolitoli butuh aksi nyata, bukan aksi panggung.”
