IniSulawesi.Com, JAKARTA — Pemerintah berencana memberikan tanah garapan dan alat produksi kepada para petani miskin dan rentan yang termasuk dalam kelompok desil 1 dan desil 2. Kebijakan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil, khususnya sektor pertanian.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, atau Cak Imin, menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan memperkuat kemandirian ekonomi petani miskin melalui kepemilikan lahan dan alat produksi yang memadai.
“Termasuk upaya menyediakan tanah untuk masyarakat petani yang desil 1–2,” ujar Cak Imin di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Ia menambahkan, pemerintah kini sedang mematangkan mekanisme teknis pembagian tanah dan penyaluran alat produksi agar tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung bagi kelompok masyarakat miskin.
Selain fokus pada sektor pertanian, pemerintah juga menyiapkan program beasiswa pelatihan kerja dan bahasa bagi lulusan SMA dan SMK yang akan bekerja di luar negeri. Program ini disiapkan untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil di pasar internasional.
“Dengan skill seperti welder, caregiver, dan hospitality, serta pelatihan bahasa asing, kita ingin memastikan anak-anak muda kita siap bersaing di pasar luar negeri yang sangat besar,” kata Cak Imin.
Ia menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 12 triliun untuk mendukung pelaksanaan pelatihan tersebut.
“Insyaallah akan disiapkan Rp 12 triliun untuk pelatihan dan peningkatan mutu bahasa para calon tenaga kerja yang akan bekerja dengan pasar luar negeri,” tuturnya.
Kedua program ini pembagian tanah untuk petani miskin dan pelatihan kerja untuk lulusan muda disebut sebagai bagian dari strategi penanggulangan kemiskinan produktif, yang tidak hanya memberi bantuan langsung, tetapi juga memberdayakan masyarakat agar mandiri secara ekonomi dan kompetitif di pasar global.
